Asswrwb,
dear parents,
sehubungan dengan Penerimaan Siswa Baru dan beberapa event di Lazuardi GIS dan Lazuardi Cordova, kami memasang advertorial dan artikel2 ttg Lazuardi di suplemen Dialog Jumat harian Republika tertanggal 9 dan 16 Januari 2009.
Btw, ada penundaan kepindahan Tk ke puri menjadi tanggal 26 Januari karena beberapa pekerjaan tertunda karena cuaca.
Berikut adalah artikel di Republika tanggal 16 Januari 2009.
MENGAJARKAN AGAMA, MENANAMKAN AKHLAK
”Agama adalah akhlak” (Hadis)
Sejak dini, anak-anak kita perlu dilibatkan dalam praktik. Meski bukannya tak mungkin, aspek pendidikan praksis ini diterapkan dalam berbagai media pendidikan orang dewasa, tentu ia akan mencapai hasil maksimal jika diterapkan sejak dini dalam pendidikan dasar kita. Setiap pendidikan yang baik memang secara simultan harus menggarap tiga ranah kemanusiaan Yakni, selain ranah kognitif (akademik), penggarapan ranah afektif (rasa/emosi), penggarapan ranah psikomotorik sama sekali tak kalah bahkan tak jarang lebih penting. Tak ada proses pendidikan yang dapat dianggap sempurna jika meninggalkan salah satu di antara ketiga ranah ini.
Berdasar pemikiran seperti inilah, Lazuardi merancang pengajaran agama di sekolah-sekolah di lingkungannya..Lazuardi percaya bahwa, meski tentu perlu didasarkan pada keimanan yang kuat, dan pengetahuan intelektual yang memadai, pada puncaknya agama adalah akhlak. Karena itu, pelajaran agama pun harus diorientasikan pada pengembangan akhlak mulia (al-akhlaq al-karimah). Dan akhlak adalah soal praktik budi-pekerti luhur dalam kehidupan sehari-hari, dalam interaksi antarmanusia. Konkretnya, pengajaran agama, baik menyangkut akidah maupun syari’ah/fikih, harus selalu diorientasikan kepada pengembangan, antara lain, kejujuran, integritas, keadilan, kesantunan, etos kerja, serta kecintaan dan toleransi, yang mewujud dalam semangat sosial-filantropik. Kesemuanya itu diselenggarakan melalui pengembangan disiplin danlatihan-latihan yang nyata (disebut riyadhah), sehingga dapat menjadi habit (second nature).anak.
Untuk tujuan ini, anak-anak perlu sesering mungkin dibawa ke luar kelas untuk menceburkan diri dalam realitas sosial-ekonomi masyarakat. Bahkan, jika mungkin, sedini mungkin mereka perlu bergaul dan diajar memberi kontribusi dalam mengatasi masalah sosial-ekonomi masyarakat.
Berikut adalah beberapa kegiatan pengajaran agama yang dilakukan di Lazuardi GIS:
Ranah kognitif. Mengembangkan pengetahuan siswa mengenai berbagai aspek ajaran agama Islam, baik akidah maupun mu’amalah (termasuk di dalamnya akhlak).
Mata Pelajaran Islamic Studies. Meski didasarkan pada kurikulum Diknas, bahkan sejak tahap kognitif ini pengembangan kurikulum mata pelajaran ini di Lazuardi menekankan pada pemahaman dan penghayatan, seraya meminimkan hafalan-hafalan yang tidak perlu. Dari segi materi, kesemuanya disesuaikan dengan visi-misi sekolah dalam bidang penanaman akhlak mulia seperti terurai di atas.
Mata Pelajaran Arabic al-Quran. Meski pada dasarnya ini adalah pelajaran (dasar-dasar) bahasa Arab, ia lebih diarahkan untuk mempelajari bahasa Arab al-Qur’an. Dengan demikian, tanpa kehilangan sifatnya sebagai pelajaran bahasa, ia lebih diarahkan agar siswa dapat meningkatkan pemahamannya tentang al-Qur’an. Surah-surah yang dibahas adalah surah-surah pendek dengan tujuan agar siswa lebih memahami bacaan surah pendek yang mereka gunakan dalam shalat. Juga cuplikan ayat-ayat al-Qur’an yang kontekstual dengan praktik kehidupan sehari-hari mereka.
Ranah afektif (rasa) dan psikomotorik, ditujukan untuk mengembangkan keseimbangan sikap dan emosi siswa sehingga mereka mampu membentuk dan mengendalikan diri mereka sesuai dengan ajaran Islam, serta memiliki habit dalam menerapkan semua ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ranah ini, selain dalam kedua mata pelajaran di atas dan dalam praktik dan monitoring siswa sehari-hari, terwadahi dalam berbagai kegiatan, antara lain sebagai berikut :
Mentoring. Kegiatan ini dilakukan 2 kali dalam sebulan. Siswa dibagi ke dalam kelompok putra dan putri dengan satu orang mentor. Kegiatan ini dirancang sebagai ajang curhat siswa yang bersifat fun dan santai, serta berfokus pada pengembangan karakter siswa dan untuk mewadahi kecerdasan inter dan intrapersonal siswa.
Quran Reciting. Yang dilaksanakan setiap pagi selama setengah jam. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok putra dan putri. Kegiatan ini dirancang agar siswa mencintai al-Quran dan lancar membacanya.
Shalat dhuha, ratiban dan shalat tahajjud. Shalat dhuha dilaksanakan setiap hari Selasa, ratiban setiap hari Jumat dan shalat tahajjud dua kali satu semester. Kegiatan ini ditujukan untuk membiasakan siswa melakukan ibadah sunnah dan berdzikir kepada Allah Swt. agar memiliki jiwa yang, lembut, tenang, dan tegar.
Pesantren Kilat yang dilaksanakan setiap bulan Ramadhan dengan tujuan sebagai pengayaan dan pemantapan keimanan dan ketakwaan siswa.
Kegiatan peringatan hari-hari besar Islam.
Kegiatan Sedekah regular. Untuk menumbuhkan semangat empati sosial setiap minggu siswa mengumpulkan uang sedekah yang dikelola OSIS . Bersama hasil penjualan karya siswa melalui kegiatan market day dan minifarming, hasilnya kemudian disalurkan oleh siswa secara langsung dan tatap-muka ke panti asuhan atau kepada berbagai pihak yang membutuhkan.
Berbagai aksi solidaritas, baik dengan korban bencana maupun peperangan. Saat ini, misalnya, masih berlangsung aksi penggalangan dana untuk korban agresi Israel di Jalur Gaza, yang juga dikoordinasikan oleh siswa sendiri.
Yang tidak kalah pentingnya dari proses belajar-mengajar di atas, Lazuardi menerapkan sistem penilaian autentik (authentic assesment). Dengan sistem ini, siswa dinilai tidak terutama pada pencapaian intelektual-akademisnya belaka, apalagi hanya melalui hafalan-hafalan yang sering kali mubazir, melainkan dengan cara seharusnya siswa dinilai dalam kehidupan nyata di tengah-tengah masyarakat. Dalam hal pendidikan agama yang menekankan pada sikap (rasa) dan psikomotorik (praktik) ini, siswa dinilai dari seberapa jauh mereka menerapkan semua aspek ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka. [Salman Parisi, Litbang Agama, Lazuardi GIS].